KANTOR KEUSKUPAN MAUMERE Jl. Wairklau, Kelurahan Kota Uneng, Kec. Alok, Kab. Sikka, NTT Telp : (0382) 2426199 Email : [email protected] |
Sejarah Gereja Katolik di Kabupaten Sikka
Kampung sikka, terletak sekitar 25 km selatan kota Maumere, ibukota kabupaten Sikka. Di kampung ini juga dikenal dengan berdirinya sebuah gereja tua peninggalan portugis, karya seni tenun ikat yang masih banyak dibuat oleh warganya, dan sisa-sisa peninggalan kerajaan Sikka. Pada abad ke 14, Raja Don Alexu Ximenes Da Silva yang pada saat itu berkuasa penuh sebagai seorang raja di Kerajaan Sikka melakukan perjalanan ke Selat Malaka. Sesampainya disana beliau bertemu dengan seorang Misionaris yang berasal dari portugis, beliau di permandikan dan diberi hadiah berupa Senhor (salib). Ketika kembalinya beliau ke tanah Sikka, beliau membangun sebuah kapel kecil yang awalnya diperuntukan sebagai tempat berdoa untuknya dan juga sebagai tempat penyimpanaan hadiah dari seorang misionaris portugis itu. Sejak saat itu pula tanah Sikka mulai sering dikunjungi oleh para Misionaris dari Portugis. Pada 1617, gereja Katolik menempatkan pastor pertamanya di Sikka, Pastor
Manoel de Sa OP, membangun tradisi Gereja Tua Sikka yang masih kita
saksikan hingga kini. Dari Sikka pula para misionaris menjelajah hingga
ke Maumere, hingga Stasi Maumere didirikan pada 1873. Seiring perkembangan kota Maumere, pada 14 Desember 2005 berdirilah
Keuskupan Maumere, membawahi Paroki Sikka, cikal-bakalnya. Gereja Tua
Sikka juga diikuti pendirian berbagai sekolah, termasuk Seminari
Menengah pada 1926, yang kini telah ditutup. Sekolah-sekolah itu
menyebarkan lulusannya ke berbagai wilayah di Flores, baik sebagai imam
maupun awam.
Profil Keuskupan Maumere
Keuskupan Maumere adalah keuskupan sufragan pada Provinsi Gerejani Keuskupan Agung Ende, yang berpusat di kota Maumere, Nusa Tenggara Timur. Keuskupan ini di dirikan pada tanggal 14 Desember 2005. Dalam seiringnya waktu, telah terjadi pergantian kepemimpinan, nama Uskup dan tahun mengabdinya :
- Uskup Vincentius Potokota , 14 Desember 2005 - 14 April 2007
- Uskup Gerulfus Kherubim Pareira, S.V.D., 19 Januari2008 - sekarang
- Bloro (Sanctissima Trinitas)
- Bogantar (St. Johanes Baptista)
- Bola (St. Martinus)
- Bolawolon (St. Yosef Frainademetz)
- Bu Nuaria (Maria Kusuma Karmel)
- Feondari (Vicentius a Paulo)
- Habi (St. Maria Imaculata)
- Halehebing (Renha Rosari)
- Ili/Nara (Hati Yesus Yang Maha Kudus)
- Kewapante (Ratu Rosari)
- Kloangpopot (St. Petrus)
- Kloangrotat (Salib Suci)
- Koating (St. Fransiskus Xaverius)
- Lei/Palue (Keluarga Kudus)
- Lekebai (St. Perawan Maria Yang Tak Bernoda)
- Lela (St. Perawan Maria Yang Tak Bernoda)
- Magepanda (St. Yohanes Maria Vianney)
- Mauloo (Salib Suci)
- Maumere (St. Joseph)
- Maumere II (St. Thomas Morus)
- Misir (Spiritu Santu)
- Nangahure (St. Maria)
- Nebe (Maria Bintang Laut)
- Nele (Roh Kudus)
- Nita (St. Mikhael)
- Runut (Santissima Trinitas)
- Sikka (St. Ignatius Loyola)
- Talibura (Kristus Raja)
- Tanarawa (St. Perawan Maria Ratu)
- Tilang (Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria)
- Uwa/Palue (Maria Bintang Laut)
- Wairpelit (St. Paulus)
- Watubala (Kenaikan Kristus)
- Watublapi (Mater Boni Consili)
- Wolofeo (St. Maria dari Gunung Karmel)